Minggu, 13 September 2015

Diastasis Rekti Pada Ibu Nifas


1.1 Latar Belakang

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam waktu kurang lebih 3 bulan.  Kemungkinan timbul masalah dan penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.
untuk  itu pemberian asuhan kebidanan kepada ibu dalam  masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk  menjaga kesehatan ibu dan bayi, melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi, memberikan pendidikan pada ibu serta memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan bayi.
Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. pelayanan atau asuhan merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas normal dan mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

1.2 Rumusan masalah

·         Apakah definisi diastasis rekti ?
·         Bagaimana etiologi diastasis rekti ?
·         Bagaimana tanda dan gejala diastasis rekti ?
·         Bagaimana patofisiologi diastasis rekti ?
·         Bagaimana epidemiologu diastasis rekti ?
·         Apakah komplikasi diastasis rekti ?
·         Bagaimanakah penatalaksanaan diastasis rekti ?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui definisi, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi, epidemiologi, komplikasi dan penatalaksaan diastasis rekti pada ibu nifas.

1.4 Manfaat

·         Bagi Penulis
Dapat mengetahui komplikasi yang terjadi pada nifas seperti konstipasi dengan lebih jelas dan pembahasan yang luas.
·         Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai komplikasi yang terjadi pada ibu nifas khususnya konstipasi serta dapat dijadikan sebagai referensi atau perbandingan dalam pembelajaran.

2.1 Definisi

Diastasis rekti adalah pemisahan otot rektus abdominis lebih dari 2,5 cm pada tepat setinggi umbilikus (Noble, 1995) sebagai akibat pengaruh hormon terhadap linea alba serta akibat perenggangan mekanis dinding abdomen.
Diastasis rekti abdominalis umumnya terjadi di sekitar umbilikus, tetapi dapat terjadi di mana saja antara proses Xifoideus dan tulang kemaluan (pubis).
Setelah melahirkan normalnya diastasis rekti sekitar 5 cm dan akan menjadi 2 cm dan akan kembali normal setelah 6-8 minggu.

2.2 Etiologi

Diastasis rekti adalah hasil dari kelemahan peregangan otot perut dari perubahan hormon ibu dan ketegangan yang meningkat dengan membesarnya rahim selama kehamilan.
Pemisahan terjadi karena tanggapan terhadap kekuatan rahim menekan dinding perut ketika hamil dan hormon melunakkan jaringan ikat.
Kasus ini sering terjadi pada multi paritas, bayi besar, poli hidramnion, kelemahan otot abdomen dan postur yang salah.

2.3 Tanda gejala

·         Teraba otot yang terpisah pada pemeriksaan dengan palpasi abdomen pada saat kontraksi maupun relaksasi.
·         Diastasis recti terlihat seperti sisir, yang melintang di tengah area perut. Dan meregang dari bawah tulang payudara dampai ke bawah perut, dan diperkuat dengan tegangan otot 

2.4 Patofisiologi

Diastasis recti biasanya terlihat pada wanita dengan multiparitas, karena otot-ototnya sudah diregang beberapa kali. Kulit tambahan dan jaringan lembut didepan dinding abdomen mungkin menjadi satu-satunya tanda dari kondisi ii pada awal kehamilan.Pada kehamilan yang lebih lanjut, bagian atas dari uterus biasanya terlihat menggantung keluar dinding abdomen. Beberapa bagian tubuh janin mugkin bisa terlihat pada beberapa kasus..
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrY3P5kEOFhib2w9Eura69h72a5K0kOgYao7ntO9PpjDdgAZYzWJ-5t0Mm6RbwgZNvfE9qfVt7fly_KUHT_VsHxCFpRqy7kUm7NpFQlETBAm_4x4R8iQpU5tb0x06huksHnIkU-PKDDqJh/s1600/300_145286.jpg

 

2.5 Epidemiologi

Semua wanita yang pernah hamil pasti akan mengalami diastasis rekti.

2.6 Komlpikasi

·         Hernia umbilikalis
Menurut Medline Ditambah Encyclopedia Medis, komplikasi paling serius diastasis recti adalah hernia umbilikalis. Sebuah hernia umbilikalis terjadi ketika pemisahan otot-otot perut memungkinkan bagian dari usus untuk menonjol.
·         Back Pain
Karena otot-otot perut Anda mendukung tulang belakang Anda, diastasis recti dapat menyebabkan nyeri kronis pada punggung bawah Anda. Rendah kembali sakit dapat menyebabkan sikap tubuh yang buruk

2.7 Pemeriksaan diastasis rektus abdominalis

a. Posisikan pasien berbaring tanpa bantal dikepala
     b. Letakkan tangan kanan merapat dibawah umbilicus tengah abdominal dengan ujung  
  jari telunjuk dibawah umbilikus dan tangan kiri dengan jari merapat di atas simfisis.
c. minta pasien mengangkat kepala dan berusaha meletakkan dagunya di daerah antara  payudara fungsi supaya otot aabdominal mengencang. Tempat tidur pastikan pasien tidak menekan dagu pada klavikula, tangan tidak menekan dan mensengkram kasur dan tempat tidur.
d. Tangan bidan akan  merasakan otot abdominal sperti 2 pita karet, arahkan kedua tangan kegaris tengah darin 2 otot jika ada diastasis maka akan terasa batas yang tegas.
e. Ukur jarak kedua otot tersebut dengan satuan jari tangan
f. Letakkan kedua tangan dengan punggung tangan berhadapan untuk memebri tanda batas diatasis otot, posis kedua tangan dipertahankan.
g. Minta pasien untuk menurunkan kepala dan rileks kembali.
h. Ukur kembali jarak kedua otot dengan cara yang sama.
i. Dokumentasikan  hasil pemeriksaan dengan hasil=diastasis 2/5 jari (artinya 2 jari saat kontrksi dan 5 jari saat rilkes)

2.8 Penanganan

1. Pemeriksaan rectus/perut
2. Dianjurkan untuk senam/latihan otot
3. Memakai stagen
4. Fisioterapi       
5. Jika terjadi hernia dilakukan pembedahan

2.9 Kasus

Seorang ibu P2A0 berusia 25 tahun datang ke BPM bidan Winda Yunilasari, SST. Diantarkan oleh ibunya pada pukul 16.30. ibu mengatakan akan melakukan kunjungan ulang setelah persalinan anak keduanya pada tanggal 08 Mei 2015. Hasil anamnesa : ibu mengatakan tidak ada keluhan dan hanya ingiin memeriksakan dirinya. Hasil pemeriksaan : TD: 120/70 mmHg, nadi: 80 x/menit, suhu: 36,5 ⁰C, respirasi: 16 x/menit, pada palpasi abdomen TFU teraba dipertengahan pusat simpisis, diastasis rekti 2/5, luka perineum kering.
1.     Data subjektif
Ibu P2A0 usia 25 tahun mengatakan ingin melakukan kunjungan ulang tanpa ada keluhan.
2.     Data objektif
TD: 120/70 mmHg, nadi: 80 x/menit, suhu: 36,5 ⁰C, respirasi: 16 x/menit, pada palpasi abdomen TFU teraba dipertengahan pusat simpisis, diastasis rekti 2/5 (saat kontraksi dan relaksasi).
3.     Assessment
Diagnosa : Ibu P2A0 postpartum 4 hari tidak ada keluhan.
Masalah potensial : tidak ada
Antisipasi masalah potensia : tidak ada
4.     Planning
·         Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan
E : ibu menjadi tahu keadaannya
·         Memberikan penkes kepada ibu untuk menjaga kebersihan alat kelaminnya (vulva hygience)
E : ibu mengerti dan bersedia melakukannya
·         Memberitahu ibu untuk melakukan mobilisasi dan mulai beraktivitas
E : ibu mengerti dan akan melakukannya
·         Mengajarkan ibu untuk melakukan senam nifas (senam kegel) dan memberitahu manfaatnya
E : ibu mengerti dan akan melakukannya di rumah
·         Memberikan penkes kepada ibu dan keluarga untuk konsumsi buah dan sayur dan jangan ada pantangan makanan
E : ibu mengerti dan akan melakukannya
·         Memberitahu ibu untuk istirahat cukup dan jangan melakukan aktivitas berat terlebih dahulu.
E : ibu mengerti dan akan melakukannya
·         Memberikan penkes kepada ibu dan keluarga untuk jangan mempercayai mitos-mitos yang beredar di masyarakat mengenai ibu nifas
E : ibu dan keluarganya mengerti
·         Memberi tahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang satu minggu mendatang
E : ibu bersedia melakukannya


3.1 Kesimpulan

Diastasis rekti adalah pemisahan otot rektus abdominis lebih dari 2,5 cm pada tepat setinggi umbilikus (Noble, 1995) sebagai akibat pengaruh hormon terhadap linea alba serta akibat perenggangan mekanis dinding abdomen.
Penanganan pada diastasis rekti yaitu pemeriksaan rectus/perut, dianjurkan untuk senam/latihan otot, memakai stagen, fisioterapi, jika terjadi hernia dilakukan pembedahan.
Komplikasi pada diastasis rekti adalah hernia umbilikaslis dan back pain. Semua wanita yang pernah hamil pasti akan mengalami diastasis rekti.
Setelah melahirkan normalnya diastasis rekti sekitar 5 cm dan akan menjadi 2 cm dan akan kembali normal setelah 6-8 minggu.

3.2 Saran

Pada pembahasan makalah ini penulis memberikan saran kepada tenaga kesehatan untuk memberikan penkes bahwa diastasis rekti adalah perubahan fisik yang normal pada ibu post partum dan tenaga kesehatan bersedia untuk mengajarkan senam nifas (kegel).


DAFTAR PUSTAKA


Syaifuddin,abdur bari,dkk.2010.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.Jakarta:PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
f.Gari Cunningham,dkk.2012.Obstetri Williams.Jakarta:EGC 
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan  Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Penuntun Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas.14 Mei 2015. http://www.academia.edu/6306492/PENUNTUN_BELAJAR_PEMERIKSAAN_FISIK_IBU_NIFAS