1.1 Latar Belakang
Masa
kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat membutuhkan asupan makan yang
maksimal baik untuk jasmani maupun rohani (selalu rileks dan tidak stress). Di
masa-masa ini pula, wanita hamil sangat rentan terhadap menurunnya kemampuan
tubuh untuk bekerja secara maksimal. Wanita hamil biasanya sering mengeluh
sering letih, kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat dan berbagai macam
keluhan lainnya. Semua keluhan tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil
tersebut sedang menderita anemia pada
masa kehamilan.
Penyakit
ini terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa
mengandung. Anemia ini secara sederhana dapat kita artikan dengan kurangnya
sel-sel darah merah di dalam darah daripada biasanya.
Apabila
seorang wanita mengalami anemia selama hamil, kehilangan darah pada saat ia
melahirkan, bahkan kalaupun minimal, tidak ditoleransi dengan baik. Ia berisiko
membutuhkan transfusi darah. Sekitar 80% kasus anemia pada masa hamil merupakan
anemia tipe defisiensi besi (Arias, 1993).
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah definisi Anemia ?
2. Apakah etiologi Anemia ?
3. Apakah faktor predisposisi anemia ?
4. Apakah tanda dan gejala Anemia ?
5. Bagaimanakah patofisiologi Anemia ?
6. Bagaimanakah epidemiologi Anemia ?
7. Apakah komplikasi Anemia ?
8. Bagaimanakah penatalaksanaan Anemia ?
1.3 Tujuan
Untuk
mengetahui definisi, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi, epidemiologi,
komplikasi dan penatalaksaan Anemia pada ibu hamil.
1.4 Manfaat
·
Bagi Penulis
Dapat mengetahui komplikasi dan penatalaksanaan anemia pada
ibu hamil.
·
Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai komplikasi
yang terjadi pada ibu hamil dengan anemia serta mengetahui penatalaksaan yang
tepatuntuk kasus anemia yang terjadi pada ibu hamil.
2.1 Definisi
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi
ibu dengan kadar Haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar
<10,5 gr% pada trimester II. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan
kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester
II. (Prawirohardjo, Sarwono,2010,
Hal.281)
Anemia adalah suatu kondisi dimana
terdapat kekurangan sel darah merah atau haemoglobin, dengan diagnosis kadar Hb
<11 g/dl (pada trimester I dan III) atau <10,5 gr/dl (pada trimester II).
( Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di
Fasiltas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013).
Anemia didefinisikan sebagai penurunan
jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin didalam sirkulasi
darah. Secara umum, definisi anemia dalam kehamilan adalah kadar Hb kurang dari
10,0 gram per 100 mililiter (10gram/desiliter) untuk wanita hamil. (Helen, Varney.dkk, 2007, Hal.263).
2.2
Etiologi
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan
oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling
berinteraksi (Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada
umumnya adalah sebagai berikut:
1.
Kurang gizi (malnutrisi)
2.
Kurang zat besi
3.
Malabsorpsi (ketidakmampuan saluran cerna untuk menyerap nutrisi)
4.
Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan
lain-lain
5.
Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria
dan lain-lain
2.3
Faktor Predisposisi
a. Diet rendah zat besi, B12, dan asam folat,
b. Kelainan gastrointestinal,
c. Penyakit kronis, dan
d. Riwayat keluarga
(Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasiltas Kesehatan
Dasar dan Rujukan, 2013).
2.4 Tanda dan Gejala
Menurut Helen, Varney walaupun tanpa gejala, anemia
dapat menyebabkan tanda dan gejala seperti berikut, yaitu :
a.
Letih, sering mengantuk,
b.
Pusing, lemah, nyeri kepala
c.
Luka pada lidah
d.
Kulit pucat, konjungtiva pucat
e.
Bantalan kuku pucat
f.
Tidak ada nafsu makan, mual, dan muntah
2.5
Klasifikasi Anemia
·
Klasifikasi Anemia menurut
Depkes yaitu :
a.
Tidak anemia dengan Hb
lebih dari 11gr%
b.
Anemia ringan dengan Hb
9-10,9gr%
c.
Anemia sedang dengan Hb
7-8,9gr%
d.
Anemia berat dengan Hb
kurang dari 7gr%
·
Berdasarkan klasifikasi WHO
kadar haemoglobin pada wanita hamil dapat dibagi 3 kategori yaitu :
a.
Anemia
Ringan : Kadar Hb 9 – 11 gr%
b.
Anemia
Sedang : Kadar Hb 7 – 8 gr%
c.
Anemia
Berat : Kadar Hb < 7 gr%
Pemeriksan
Hb dilakukan minimal dua kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan
trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami
anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu
hamil.
2.6
Patofisiologi
Selama
kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia). Hypervolemia
merupakan hasil dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah
merah) yang berada dalam tubuh tetapi peningkatan ini tidak seimbang
yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih besar sehingga memberi efek yaitu
konsentrasi hemoglobin berkurang dari 12 g/100 ml (Sarwono, 2009).
Pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan peningkatan
volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah 18%-30% dan hemoglobin 19%. Secara
fisiologis hemodilusi untuk membantu meringankan kerja jantung. Hemodilusi
(pengenceran darah) terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya
pada kehamilan 32-36 minggu. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil berkisar 11 gr%
maka dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil fisiologis
dan Hb ibu akan menjadi 9,5-10 gr%.
2.7
Epidemiologi
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia tahun 2007, penyebab langsung kematian ibu terkait kehamilan dan
persalinan adalah perdarahan (28 persen), eklampsi (24 persen), infeksi (11
persen), persalinan lama (5 persen), dan abortus (5 persen).
Penyebab perdarahan yang utama salah satunya
terkait dengan anemia atau kekurangan zat besi.
2.8
Komplikasi
1.
Pengaruh anemia terhadap kehamilan
Dapat
terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam
rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb<6 gr%), mola
hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini
(KPD). (Manuaba, 2010)
2.
Pengaruh anemia terhadap janin
Meskipun
janin mampu menyerap berbagai kebutuhan
dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme
tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Akibat anemia dapat terjadi gangguan seperti abortus, kematian intrauterine, persalinan
prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia, dapat
terjadi cacat bawaan, bayi mudah terinfeksi sampai dengan terjadinya kematian
perinatal. (Manuaba, 2010)
2.9
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu mengenai bahaya anemia
2. Memberitahukan ibu untuk rutin mengkonsumsi tablet Fe
3. Memberitahukan ibu cara mengkonsumsi Fe serta manfaat dan
efek damping dari tablet Fe
4. Memberitahukan ibu untuk mengkonsumsi makan yang mengandung
zat besi tinggi
5. Memberitahukan ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya
agar terpantau kadar hemoglobin
2.10 Kasus
Ny. A usia 25 tahun G1P0A0
datang ke kelas ibu hamil pada hari rabu 16 september 2015 pukul 09.30 WIB di
dusun Banteng Ompong RT/RW 09/05, desa Cikarang. Ibu mengaku hamil 8 bulan dan
mengeluh sering pusing dan lemas. Hasil anamnesa : ibu mengatakan sering pusing
dan lemas. Hasil pemeriksaan : TD: 100/60 mmHg, Nadi: 81 x/menit, Respirasi: 17
x/menit, BB: 60 kg, TFU: 27 cm, HPHT : 24-01-2015, TP: 01-11-2015, UK : 31
minggu, DJJ: 145x/menit, presentasi kepala.
1.
Data Subjektif
Ny. A usia 25 tahun G1P0A0
dengan keluhan sering pusing dan lemas.
2.
Data Objektif
TD: 100/60 mmHg, Nadi: 81
x/menit, Respirasi: 17 x/menit, BB: 60 kg, TFU: 27 cm, HPHT : 24-01-2015, TP:
01-11-2015, UK : 31 minggu, DJJ: 145x/menit, presentasi kepala, Hb: 9,8 gr%.
3.
Assessment
·
Diagnosa : Ibu 25 tahun G1P0A0 dengan
anemia sedang
·
Masalah potensial : Anemia berat
·
Antisipasi masalah potensial : Memberikan
penkes pentingnya Fe
4. Planning
1. Memberitahu
ibu mengenai hasil pemeriksaan.
E : ibu menjadi tahu keadaannya.
2. Memberikan
penkes kepada ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe serta menjelaskan manfaat dan
cara mengkonsumsi tablet Fe.
E : ibu akan segera melakukannya setelah pulang dari
kelas ibu hamil.
3. Memberitahu
ibu mengenai bahaya anemia.
E : ibu mengerti dan paham.
4. Memberitahu
kepada ibu untuk istirahat yang cukup.
E : ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
5. Memberitahu
ibu untuk mengkonsumsi sayuran yang mengandung zat besi seperti bayam.
E : ibu mengerti dan akan melakukannya.
6. Memberitahu
ibu mengenai pola aktivitas yang dapat dilakukan pada saat usia kehamilan trimester
III
E : ibu mengerti dan akan melakukannya.
7. Memberitahu
ibu untuk melakukan kunjungan ulang dua minggu mendatang atau jika ada keluahan
ke tenaga kesehatan baik di puskesmas atau posyandu
E : ibu bersedia melakukannya.
3.1 Kesimpulan
Anemia adalah suatu kondisi dimana terdapat kekurangan sel
darah merah atau haemoglobin, dengan diagnosis kadar Hb <11 g/dl (pada
trimester I dan III) atau <10,5 gr/dl (pada trimester II).
Dapat disebabkan oleh diet rendah zat
besi, B12, dan asam folat, kelainan gastrointestinal, penyakit kronis, dan
riwayat keluarga.
Pengaruhnya terhadap kehamilan adalah
dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin
dalam rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb<6 gr%),
mola hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah
dini (KPD).
Sedangkan terhadap janin adalah
abortus, kematian intrauterine,
persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia,
dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah terinfeksi sampai dengan terjadinya
kematian perinatal.
3.2 Saran
Pada pembahasan makalah ini penulis memberikan saran kepada
tenaga kesehatan untuk memberikan penkes yang dapat dimengerti oleh klien dan
klien dapat melakukannya serta penkes mengenai cara pencegahan anemia agar
tidak terjadi komplikasi baik selama kehamilan ataupun komplikasi pada
persalinan dan masa nifas.
DAFTAR PUSTAKA
Unimus. Anemia. 27 September 2015. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-isrianikag-5163-2-bab1.pdf
Manuaba,
IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan Dan KB. Jakarta : EGC
Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Varney, Helen.
2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC
Winkjosastro, Hanifa. 2005.
Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina
Pustaka