Kamis, 12 Maret 2015

gangguan kesehatan pada usia lanjut



Penggolongan penyakit-penyakit yang menyertai lansia :
1.       Penyakit infeksi
2.       Trauma pada lansia :
·         Fraktur kaput femoralis
·         Trauma
·         Luka decubitus
·         Jatuh dan sinkop
3.       Penyakit endokrin dan metabolik :
·         Penyakit kelenjar tiroid
·         Wanita postmenopause
·         Diabetes
4.        Gastroenterologi :
·         Kesehatan rongga mulut
·         Disfagia
·         Penyakit pada kolon
5.       Penyakit kardiovaskular :
·         Hipertensi
·         Angina pectoris
6.       Stroke
7.       Gangguan saluran pernapasan :
·         Asma
·         Penyakit TB
8.       Penyakit sendi :
·         Rematik
·         Penyakit gout
·         Osteoarthritis
·         Lumbago
9.       Penyakit ginjal dan perkemihan :
·         Gangguan cairan dan elektrolit
·         Gangguan kandung kemih
·         Inkontinensia
·         Gangguan prostat
10.   Penyakit kulit
11.   Kelainan neurologis dan psikiatri
·         Gangguan tidur
·         Penyakit Parkinson
·         Gangguan penglihatan dan pendengaran
·         Gangguan panca indra lainnya
·         Gangguan memori dan kognitif
·         Depresi
·         Demensia
Sumber : kesehatan usia lanjut dengan pendekatan asuhan keperawatan.2009


penanggulangan bencana pada bayi dan anak dan peran bidan



Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, selain menimbulkan kerusakan, bencana juga bahkan menelan korban jiwa baik itu dewasa mapun anak-anak. Sehingga dampak yang di timbulkan oleh bencana juga bermacam-macam mulai dari kerusakan fisik yang terlihat hingga gangguan kejiwaan bagi para korbannya.
Bayi dan anak juga tak luput menjadi korban bencana yang terjadi, namun yang menjadi masalah adalah bagaimana agar bayi dan anak tersebut tetap dapat melanjutkan hidupnya dan tumbuh hingga dewasa.
Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak mengamanatkan dalam beberapa pasal, sebagai berikut: Pertama, pada pasal 59, diamanatkan bahwa pemerintah dan lembaga negara lainnya, berkewajiban dan bertanggungjawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi darurat. Kedua, pada pasal 60 dinyatakan antara lain bahwa anak dalam situasi darurat adalah anak korban bencana alam. Ketiga, pada pasal 62 dinyatakan bahwa perlindungan khusus tersebut dilaksanakan melalui:
Pemenuhan kebutuhan dasar yang terdiri atas
  • pangan
Pangan merupakan hal utama yang harus didahlukan dalam penanggulangan bencana, terutama bagi bayi dan anak, karena bayi dan anak adalah kelompok yang rentan kekurangan gizi hal tersebut dapat terjadi karena bayi tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) karena terpisah dari ibunya. Namun yang menjadi masalah adalah bantuan makanan yang sering terlambat, tidak berkesinambungan dan terbatasnya ketersediaan pangan lokal sehingga dapat memperburuk kondisi yang ada. Masalah lain yang seringkali muncul adalah adanya bantuan pangan dari dalam dan luar negeri yang mendekati atau melewati masa kadaluarsa, tidak disertai label yang jelas, tidak ada keterangan halal serta melimpahnya bantuan susu formula bayi dan botol susu. Masalah tersebut diperburuk lagi dengan kurangnya pengetahuan dalam penyiapan makanan buatan lokal khususnya untuk bayi dan balita.
  • Sandang
Kebutuhan sandang juga harus diperhatikan karena bayi dan anak adalah usia yang mudah terserang berbagai macam penyakit. Contohnya jika terjadi bencana banjir bandang, bayi dan anak tidak akan bertahan dengan cuaca yang dingin.
  • Pemukiman
Pemukiman juga perlu diperhatikan, karena bayi dan anak membutuhkan tempat untuk bernaung, terlebih jika cuaca dingin disertai hujan angin sedangkan pemukiman awal mereka sdah tidak layak untuk di huni.
  • Pendidikan
Pendidikan pada saat pasca becana perlu di lakukan, hal ini akan sangat berguna bagi anak dalam rangka untuk tetap belajar, agar anak-anak tidak ketinggalan pelajaran dan untuk menghilangkan trauma.
  • Kesehatan
Bayi dan anak adalah sia yang rentan terkena berbagai macam penyakit, dalam hal ini penyediaan obat-obatan dan pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan.
Pemenuhan kebutuhan khusus bagi anak yang menyandang cacat dan anak yang mengalami gangguan psikososial.
Sumber : www.kla.or.id
Peran bidan dalam penanggulangan bencana pada bayi dan anak :
1.       Bidan dapam berperan dalam menyiapkan makanan dan susu formula  untuk bayi dan anak
2.       Bidan dapat berperan dalam proses perawatan akibat terserang penyakit
3.       Bidan dapat membantu memberikan hiburan dan sugesti kepada anak-anak untuk menghilangkan trauma
4.       Bidan membantu dalam perawatan hingga bayi dan anak kembali bertemu dengan keluarganya

Minggu, 08 Maret 2015

Kebutuhan nutrisi pada ibu bersallin pada keadaat darurat




Ibu bersalin membutuhkan asupan nutrisi dan cairan yang bertujuan untuk memastikan kecukupan energi dan mempertahankan keseimbangan normal cairan dan elektrolit bagi ibu dan bayi.
Kebutuhan cairan dan nutrisi mudah didapatkan apabila persalinan berlangsung di tempat yang memadai dan keadaan yang mendukung, namun berbeda jika persalinan berlangsung di tempat yang tengah mengalami bencana alam, persalinan yang dilakukan pun berada dalam situasi yang sangat darurat dan sulit untuk memenuhi kebutuhan ibu bersalin dikarenakan sulitnya memperoleh bahan makanan dan cairan.
Pada saat menolong persalinan dalam keadaan darurat, pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan harus diperhatikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan hal-hal yang dapat memperburuk keadaan. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan dapat dilakukan dengan cara memberikan nutrisi atau makanan yang tersedia dan mudah didapatkan pada saat terjadi bencana
Berikut contoh nutrisi dan cairan yang dapat diberikan kepada ibu bersallin pada saat terjadi bencana :
1.       Dapat diberikan buah-buahan. Seperti : Pisang, papaya, manga, jambu
2.       Dapat diberikan umbi-umbian. Seperti : singkong, ubi jalar, talas
3.       Dapat diberikan snack seperti biskuit atau roti
4.       Jika tidak ada teh manis maka dapat diganti dengan memberikan air mineral biasa.

Kamis, 05 Maret 2015

Penanggulangan Bencana Pada Bayi dan Anak




Penanggulangan Bencana Pada Bayi dan Anak



Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.




Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, selain menimbulkan kerusakan, bencana juga bahkan menelan korban jiwa baik itu dewasa mapun anak-anak. Sehingga dampak yang di timbulkan oleh bencana juga bermacam-macam mulai dari kerusakan fisik yang terlihat hingga gangguan kejiwaan bagi para korbannya.




Bayi dan anak juga tak luput menjadi korban bencana yang terjadi, namun yang menjadi masalah adalah bagaimana agar bayi dan anak tersebut tetap dapat melanjutkan hidupnya dan tumbuh hingga dewasa.




Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak mengamanatkan dalam beberapa pasal, sebagai berikut: Pertama, pada pasal 59, diamanatkan bahwa pemerintah dan lembaga negara lainnya, berkewajiban dan bertanggungjawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi darurat. Kedua, pada pasal 60 dinyatakan antara lain bahwa anak dalam situasi darurat adalah anak korban bencana alam. Ketiga, pada pasal 62 dinyatakan bahwa perlindungan khusus tersebut dilaksanakan melalui:




Pemenuhan kebutuhan dasar yang terdiri atas




  • pangan




Pangan merupakan hal utama yang harus didahlukan dalam penanggulangan bencana, terutama bagi bayi dan anak, karena bayi dan anak adalah kelompok yang rentan kekurangan gizi hal tersebut dapat terjadi karena bayi tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) karena terpisah dari ibunya. Namun yang menjadi masalah adalah bantuan makanan yang sering terlambat, tidak berkesinambungan dan terbatasnya ketersediaan pangan lokal sehingga dapat memperburuk kondisi yang ada. Masalah lain yang seringkali muncul adalah adanya bantuan pangan dari dalam dan luar negeri yang mendekati atau melewati masa kadaluarsa, tidak disertai label yang jelas, tidak ada keterangan halal serta melimpahnya bantuan susu formula bayi dan botol susu. Masalah tersebut diperburuk lagi dengan kurangnya pengetahuan dalam penyiapan makanan buatan lokal khususnya untuk bayi dan balita.




  • Sandang




Kebutuhan sandang juga harus diperhatikan karena bayi dan anak adalah usia yang mudah terserang berbagai macam penyakit. Contohnya jika terjadi bencana banjir bandang, bayi dan anak tidak akan bertahan dengan cuaca yang dingin.




  • Pemukiman




Pemukiman juga perlu diperhatikan, karena bayi dan anak membutuhkan tempat untuk bernaung, terlebih jika cuaca dingin disertai hujan angin sedangkan pemukiman awal mereka sdah tidak layak untuk di huni.




  • Pendidikan




Pendidikan pada saat pasca becana perlu di lakukan, hal ini akan sangat berguna bagi anak dalam rangka untuk tetap belajar, agar anak-anak tidak ketinggalan pelajaran dan untuk menghilangkan trauma.




  • Kesehatan




Bayi dan anak adalah sia yang rentan terkena berbagai macam penyakit, dalam hal ini penyediaan obat-obatan dan pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan.




Pemenuhan kebutuhan khusus bagi anak yang menyandang cacat dan anak yang mengalami gangguan psikososial.





Peran bidan dalam penanggulangan bencana pada bayi dan anak :




1.       Bidan dapam berperan dalam menyiapkan makanan dan susu formula  untuk bayi dan anak




2.       Bidan dapat berperan dalam proses perawatan akibat terserang penyakit




3.       Bidan dapat membantu memberikan hiburan dan sugesti kepada anak-anak untuk menghilangkan trauma



4.       Bidan membantu dalam perawatan hingga bayi dan anak kembali bertemu dengan keluarganya